Jual elatomeric bearing pads,harga elastomeric bearing pad, test elastomeric bearing pads, spesifikasi elastomeric bearing pads,pengertian elastomeric bearing pads, produsen elastomer bearing pads, specialist elastomeric bearing pads,ekspedisi elastomeric Bearing pads,Kualitas Elastomeric Bearing Pads, Pabrik Elastomeric Bearing Pads, Design Elastomeric Bearing Pads,Ukuran Elastomer Bearing Pads, standard elastomeric bearing pads, beban elastomeric bearing pads,non steel plate elastomeric bearing pads, laminated elastomeric bearing pads, type polos elastomeric bearing pads, type laminasi elastomeric bearing pads, material elastomeric bearing pads,peletakan elastomeric bearing pads,Jual karet bantalan jembatan,harga karet bantalan jembatan, test karet bantalan jembatan, spesifikasi karet bantalan jembatan,pengertian karet bantalan jembatan, produsen karet bantalan jembatan, specialist karet bantalan jembatan,ekspedisi karet bantalan jembatan,Kualitas karet bantalan jembatan, Pabrik karet bantalan jembatan, Design karet bantalan jembatan,Ukuran karet bantalan jembatan, standard karet bantalan jembatan, beban karet bantalan jembatan,non steel plate karet bantalan jembatan, laminated karet bantalan jembatan, type polos karet bantalan jembatan, type laminasi karet bantalan jembatan, material karet bantalan jembatan,peletakan karet bantalan jembatan Posted on - 9/15/2012 with No comments
Elastomeric Bearing Pad atau bantalan penahan jembatan
elastomer, merupakan salah satujenis dari bantalan penahan jembatan.
Bantalan penahan jembatan diperlukan untuk menyalurkan reaksi girder
(balok penopang jembatan) tanpa memberi tekanan berlebihan sehingga akan
mendukung fungsi jembatan sebagaimana mestinya.
Elastomeric Bearing Pad
terbagi menjadi dua jenis, yaitu Plain Bearing Pad (hanya terdiri dari
elastomer) dan Laminated (Steel Reinforced) Bearing Pad (terdiri dari
lempengan baja untuk membantu menahan daya dan dilekatkan bersama dengan
elastomer).
Plain Elastomeric Bearing Pad |
Laminated Elastomeric Bearing Pad |
Ketika tekanan dihilangkan, maka akan kembali ke bentuk semula, seperti gambar A. (Titik-titik menandakan ikatan silang) |
(B) polimer yang diberi tekanan.
Elastomer sendiri merupakan suatu
polimer dengan viskoelastisitas yang memiliki modulus Young yang rendah
dan yield strain yang tinggi dibanding dengan jenis lain. Istilah
Elastomer diperoleh dari kata polimer elastis, atau bisa dikenal sebagai
karet, meskipun karet lebih dikaitkan dengan istilah
vulkanisat. Setiap monomer yang terikat satu sama lain membentuk suatu
polimer yang terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan atau silikon.
Pada temperatur ruangan, karet bersifat relatif lembut dan dapat diubah
bentuknya. Rantai polimer yang panjang dan bersilangan terbentuk dengan
proses vulkanisasi.
Struktur molekul
dari elastomer dapat diumpamakan seperti “spageti dan bola daging”
dengan “bola daging” yang menandakan persilangan. Sifat elastis
diperoleh dari kemampuan rantai panjang untuk mengatur rantai-rantai
tersebut kembali ke bentuk atau susunan semula ketika tekanan
dilepaskan. Sebagai efek dari sifat fleksibel yang eksrim ini, elastomer
dapat ditarik ulur memanjang dan melebar sampai 5-700%, tergantung dari
sifat materialnya. Tanpa rantai yang saling bersilangan,
rantai-rantai molekul elastomer tidak dapat dengan mudah kembali ke susunan semula, sehingga apabila diberi tekanan akan berubah bentuk secara permanen. Temperatur juga mempengaruhi sifat elastisitas polimer. Elastomer yang didinginkan menjadi fase kristalin akan memiliki rantai yang bersifat sulit bergerak dan kurang elastis. Beberapa contoh dari elastomer, yaitu Natural polyisoprene/cis 1,4-polyisoprene Natural Rubber dari golongan karet tidak jenuh, dan EPM (ethylene propylene rubber) dari golongan karet jenuh.
rantai-rantai molekul elastomer tidak dapat dengan mudah kembali ke susunan semula, sehingga apabila diberi tekanan akan berubah bentuk secara permanen. Temperatur juga mempengaruhi sifat elastisitas polimer. Elastomer yang didinginkan menjadi fase kristalin akan memiliki rantai yang bersifat sulit bergerak dan kurang elastis. Beberapa contoh dari elastomer, yaitu Natural polyisoprene/cis 1,4-polyisoprene Natural Rubber dari golongan karet tidak jenuh, dan EPM (ethylene propylene rubber) dari golongan karet jenuh.
Dari sifat
elastomer yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa elastomer
bearing pad bersifat elastis dan fleksibel. Bearing pad jenis ini akan
mengikuti alur tekanan yang diberikan pada jembatan, memanjang dan
memendek, dan dapat kembali ke bentuk semula ketika tekanan dilepaskan.
Elastomeric bearing pad didesain untuk menyangga beban dan mengakomodasi
pergerakan antara jembatan dan struktur penyangga jembatan. Elastomeric
bearing pad memiliki kegunaan membantu menahan tekanan dari struktur
girder.
Bridge |
- Perubahan temperatur
- Pergerakan karena lalu lintas dan pengereman
- Angin
- Penyusutan
- Post stressing
- Seismic action
Elastomeric bearing
pad berfungsi untuk menampung berbagai macam pergerakan dan rotasi
sesuai dengan berat dari struktur dan menyangga beban di sepanjang
fondasi struktur jembatan. Elastomeric bearing didesain untuk
mengakomodasi atau menahan tiga tipe pergerakan, antara lain :
1. Beban vertikal
Vertical Load Resisted |
- 2. Rotasi
Beban Rotasi Elastomeric Bearing Pad |
Rotation Permitted |
- 3. Beban horizontal atau translasi
Beban Horizontal Elastomeric Bearing Pad |
Author : Desy M. S
Sumber Pustaka :
Anonymous. 2004. Bridge Manual. http://on.dot.wi.gov/dtid_bos/extranet/structures/bridge-manual/chapter-27/tc27.pdf. Diakses tanggal 11 Agustus 2012.
Anonymous. 2012. Function of Elastomeric Bearing. http://www.civilmastergroup.com/download/specification_standard.pdf. Diakses tanggal 11 Agustus 2012.
Trelleborg Engineered System. 2012. The Function of Laminated Bearing. http://www.ecooo.com/admin/document/elastomeric%20bridge%20bearings.pdf. Diakses tanggal 11 Agustus 2012.
Wikimedia. Elastomer. 2012. http://www.answers.com/topic/elastomer. Diakses tanggal 11 Agustus 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar